Yayasan ITB 74, MEDCO Foundation, dan PT Indonesia AirAsia berkolaborasi dengan komunitas lingkungan hidup Cipta Pesona Desa (CPD) melakukan penanaman 15.000 pohon mangrove di Pantai Muara Baru, Cilamaya Wetan, Karawang pada Sabtu, 14 Desember 2024.–karawangbekasi.disway.id
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID – Yayasan ITB 74, MEDCO Foundation, dan PT Indonesia AirAsia berkolaborasi dengan komunitas lingkungan hidup Cipta Pesona Desa (CPD) melakukan penanaman 15.000 pohon mangrove di Pantai Muara Baru, Cilamaya Wetan, Karawang pada Sabtu, 14 Desember 2024.
Direktur Utama Indonesia AirAsia Veranita Yosephine, menyampaikan, melalui penanaman mangrove ini, pihaknya ingin mendukung upaya konservasi alam serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keberlanjutan ekosistem pesisir.
“Kegiatan ini juga merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Indonesia AirAsia yang berfokus pada pelestarian lingkungan dan kontribusi nyata terhadap pelestarian alam untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Veranita memaparkan, sejak ditetapkannya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) pada tahun 2015, Indonesia AirAsia bersama dengan AirAsia Group terus berupaya untuk menyelaraskan program-program CSR dengan ketujuh belas tujuan yang terdapat dalam TPB.
“Komitmen ini diwujudkan melalui Manifesto Keberlanjutan AirAsia yang mencakup delapan inisiatif utama, yaitu Karbon, Konsumsi Energi, Limbah, Konsumsi Air, Pariwisata Berkelanjutan, Barang dan Jasa, Tata Kelola, dan Budaya,” tuturnya.
Dengan target-target ambisius seperti penurunan emisi karbon sebesar 50% pada tahun 2050 dan memastikan 100% barang serta jasa yang digunakan diperoleh secara etis dan berkelanjutan.
“Inisiatif ini dirancang untuk mendukung keberlanjutan secara menyeluruh, mulai dari pengurangan emisi karbon, penghapusan limbah plastik sekali pakai, hingga promosi pariwisata lokal yang lestari,” ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama, dan Indonesia AirAsia ingin menjadi bagian aktif dalam mewujudkan lingkungan yang lebih baik.
“Dengan melibatkan berbagai pihak seperti Yayasan ITB74 dan KTH Cipta Pesona, kami berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat dan generasi mendatang,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Yayasan ITB74 Yan Kuryana Wiryadipura, mengatakan, kolaborasi ini tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal untuk menjaga keberlanjutan alam di wilayahnya.
“Kami berharap program ini dapat menjadi contoh bagi banyak pihak untuk bersama-sama mengambil langkah konkret dalam menjaga ekosistem dan menghutankan pantai di Indonesia. Karena hal ini sangat penting bagi kehidupan dan masa depan kita semua,” ujarnya.
Yan Kuryana menerangkan, keberadaan hutan mangrove sangat memberikan dampak positif bagi lingkungan maupun sektor ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Mangrove ini memiliki fungsi untuk menahan hempasan ombak dan perkembangan biota laut. Selain itu, mangrove juga memiliki manfaat ekonomi untuk masyarakat, karena bagian-bagian dari pohon mangrove ini bisa dimanfaatkan selama itu tidak merusak dan harus dalam pengelolaan yang baik,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Cipta Pesona Desa Ahmad Fathoni atau akrab disapa Kang Toni mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama dalam kegiatan konservasi mangrove tersebut.
“Kami ucapkan terimakasih kepada perusahaan atas kontribusinya dalam konservasi mangrove di pesisir Pantai Muara Baru ini,” ucapnya.
Ia menjelaskan, pelestarian mangrove diperlukan untuk menjaga keberlangsungan ekosistem laut. Selain itu dengan adanya hutan mangrove dapat mencegah terjadinya bencana saat ada gelombang pasang air laut.
“Pelestarian hutan mangrove dapat dilakukan dengan cara menanam pohon mangrove di pesisir pantai. Kami sangat mengapresiasi atas kontribusi dan kepedulian dari Yayasan ITB 74, MEDCO Foundation, dan PT Indonesia AirAsia yang telah ikut melestarikan hutan mangrove ini,” ungkapnya.
Kang Toni mengatakan, selama tahun ini, komunitas Cipta Pesona Desa telah melakukan penanaman mangrove sebanyak 28 kali dengan melibatkan 64 perusahaan dan 8 lembaga masyarakat/NGO/Asosiasi dengan total penanaman sebanyak 97.890 pohon mangrove.
Semua kegiatan penanaman mangrove ini dilakukan di Kawasan Konservasi Pesoan Alas Mangrove Desa Muarabaru Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang.
“Selama tahun ini kami sudah menanam sebanyak 97.890 pohon mangrove di Konservasi Pesoan Alas Mangrove Desa Muarabaru. Alhamdulillah, banyak pihak yang ikut berpartisipasi, kami harap kedepan bisa lebih banyak lagi pihak-pihak yang ingin berkolaborasi dalam pelestarian hutan mangrove ini,” pungkasnya. (Siska)