Muarabaru, 28 Mei 2025 — Pemerintah Desa Muarabaru bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), PT Jawa Satu Power, dan mitra pembangunan lainnya resmi menggelar Soft Launching Desa Wisata Muarabaru. Kegiatan ini menjadi tonggak awal pengembangan kawasan berbasis ekowisata dan edukasi mangrove sebagai model ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Dengan serangkaian kegiatan, termasuk penampilan seni tari oleh Sanggar Mahasiswa Junior serta sambutan dari berbagai pihak, antara lain Ketua Pelaksana Rizka, Ketua CPD A. Fatoni, Kepala Desa Muarabaru Ato Sukanto, perwakilan KLHK, dan perwakilan PT Jawa Satu Power.
Dalam sesi diskusi utama yang dimoderatori oleh Cecep Komarudin, Ibu Lusi Asela selaku Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Disparbud Kab. Karawang menyampaikan materi bertajuk “Sosialisasi Kolaborasi Eko-Edu Wisata Mangrove untuk Mendorong Ekonomi Hijau di Desa Wisata Muarabaru”. Ia menekankan “pentingnya peran lintas sektor dalam menjadikan desa wisata sebagai episentrum baru perekonomian lokal yang ramah lingkungan”.
Selanjutnya, Ibu Luckmi Purwandari, ST., M.Si., Kepala Pusat Pengembangan Generasi Pelestari Hutan KLHK, menyampaikan paparan terkait “Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dalam Memanfaatkan Potensi Ekosistem Mangrove”. Ia menyoroti “pentingnya keterlibatan generasi muda dalam pengelolaan sumber daya alam berbasis konservasi. Pertama untuk membina perilaku cinta alam, yg kedua membina kewirausahaan kreatif kehutanan dalam artian kita memelihara hutan juga bisa untuk memanfaatkannya tidak merusak. Termasuk pohon mangrove ini sangat penting untuk di lestarikan karena selain memiliki manfaat untuk alam juga memiliki manfaat untuk kehidupan serta kesejahteraan kita”
Dalam kesempatan ini, Ibu Luckmi juga secara simbolis menyerahkan Penganugerahan Piagam Penghargaan dari Pusat Pengembangan Generasi Pelestari Hutan kepada para pihak yang dinilai berkontribusi aktif dalam pelestarian mangrove dan pengembangan ekonomi hijau. Momen penganugerahan ini menjadi bentuk apresiasi atas dedikasi dan komitmen masyarakat, penggerak lingkungan, serta mitra pembangunan yang turut serta dalam menjadikan Muarabaru sebagai desa wisata berbasis keberlanjutan.
Selain sesi edukatif, kegiatan ini juga menampilkan kurasi kuliner khas pesisir oleh PUPUK NGO, penilaian dan penghargaan untuk sajian terbaik, serta kunjungan ke bazar UMKM lokal sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat.
Kepala Desa Muarabaru, Ato Sukanto, dalam sambutannya menyatakan, “Kami percaya bahwa pengembangan desa wisata berbasis mangrove bukan hanya memperkuat ekonomi warga, tetapi juga menjaga warisan ekologi pesisir untuk generasi mendatang.”