Komunitas peduli lingkungan Cipta Pesona Desa bekerjasama dengan berbagai pihak dalam penanaman mangrove di kawasan konservasi pesisir pantai Desa Muarabaru, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang. (Siska Purnama Dewi/mediusnews)
MEDIUSNEWS – Komunitas peduli lingkungan Cipta Pesona Desa bekerjasama dengan berbagai pihak dalam penanaman mangrove di kawasan konservasi pesisir pantai Desa Muarabaru, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk komitmen demi menjaga lingkungan pesisir, disamping keinginan untuk mewujudkan mimpi besar Cipta Pesona Desa, yaitu, dapat merealisasikan kawasan pantai dan pesisir menjadi kawasan desa wisata ‘Pesona Dewi Mangrove’.
Ketua Umum Cipta Pesona Desa, Ahmad Fatoni, menyampaikan, secara geografis, pantai Desa Muarabaru terletak di pesisir utara laut Jawa yang memiliki banyak potensi terpendam dan membutuhkan sumber daya manusia (SDM) untuk dapat menggali serta mengembangkan potensi tersebut.
Ahmad menuturkan, Cipta Pesona Desa kemudian mulai melakukan penanaman mangrove secara konsisten di dua dusun yang berada disepanjang pesisir pantai Desa Muarabaru. Sehingga kini sudah terbentuk kawasan mangrove yang membentang dari Dusun Krajan hingga Dusun Praubosok.
“Panjang pesisir pantai Desa Muarabaru itu, sekitar 3,8 kilometer dan luas wilayah pantai sekitar 28,8 hektar. Kami berharap kawasan konservasi mangrove di Desa Muarabaru, bisa menjadi Mangrove Center di Kabupaten Karawang,” harap Ahmad.
Penanaman mangrove dipilih Cipta Pesona Desa karena mangrove adalah penghasil blue carbon. Ketika mangrove berada disisi laut, maka akan menghasilkan blue carbon.
Kawasan mangrove (Siska Purnama Dewi/mediusnews)
Menurut Ahmad, masyarakat harus mendukung program dunia, yaitu pada tahun 2030 harus tercapai zero carbon. Selain itu, hal yang terpenting, yaitu, mangrove dapat menarik biota dan menahan abrasi.
“Adanya mangrove ini, akan menarik banyak biota, baik dari darat, laut ataupun udara. Dengan demikian, area konservasi mangrove harus menjadi fokus untuk kelestarian alam dan lingkungan. Banyak burung yang terbang dari Australia, singgah disini, ini juga kan bisa menarik untuk wisatawan,” beber Ahmad.
Program penanaman mangrove yang dilakukan oleh komunitas Cipta Pesona Desa, telah dimulai semenjak tahun 2021, dimulai oleh Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karawang mengajak forum tenant yang terdiri dari 27 perusahaan dari KIIC dan Surya Cipta Karawang. Kemudian disusul oleh Holiday Inn Hotel Cikarang.
Setelah itu, banyak perusahaan swasta yang berinisiatif untuk menjadikan penanaman mangrove untuk program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bentuk tanggung jawab sosial di bidang lingkungan.
Pada tahun 2022, banyak perusahaan yang memberikan program CSR lagi, diantaranya, PT. Shanghiang Perkasa, PT. Astra Otoparts Group, PT. Inti Ganda Perdana (AOP Group), PT. Gempala Kempa Daya (AOP Group), HSE Karawang, dan PT. Yamaha Motor Parts Manufacturing Indonesia.
Sedangkan pada tahun 2023, Cipta Pesona Desa mendapatkan program CSR dari Forum CSR Tenant Indotaisei, Astra Otoparts Group, SMAQ Nurhasanat Cikalong, dan PT. Yamaha Motor Parts Manufacturing Indonesia.
“Penanaman mangrove yang terbaru itu, dari PT. Yamaha Motor Parts bulan kemarin. Kami sangat berterimakasih kepada semua pihak, baik pemerintah maupun swasta yang terus mendukung dengan program CSR penanaman mangrove di kawasan konservasi ini. Karena motto kami adalah Berkarya, Berdaya, Juara,” ungkap Ahmad.
Ahmad menerangkan, Cipta Pesona Desa mempunyai kegiatan meliputi penanaman, perawatan, dan pemeliharaan mangrove. Untuk meningkatkan kepercayaan kepada mitra, Cipta Pesona Desa memberikan garansi kepada pihak korporasi dalam segi perawatan mangrove selama satu tahun.
“Kami mempersiapkan semuanya, dari mulai menyemai propagul bakal bibit mangrove, penyemprotan POC agar bibit mangrove tumbuh maksimal. Lalu melakukan pembersihan di area konservasi mangrove, menyiram persemaian secara rutin, dan pembuatan jembatan insveksi di atas kawasan konservasi mangrove,” jelas Ahmad.
“Ketika ada korporasi yang akan menanam atau bekerjasama, kami menawarkan garansi setahun kepada mereka. Kalau mangrove tersebut tidak tumbuh, kami akan merelokasi ke tempat yang disepakati atau menggantinya. Selain itu, kami juga rutin untuk memberikan perawatan,” lanjut Ahmad.
Cipta Pesona Desa juga mempunyai program persemaian mangrove bersama PT. Pupuk Indonesia Holding Company, dengan diberi nama ‘Bengkel Mangrove Indonesia’. Persemaian ini terdiri dari dua areal lahan dengan kapasitas 200.000 bibit pohon mangrove.
Demi merealisasikan mimpi besar membuat kawasan desa wisata ‘Pesona Dewi Mangrove’, Cipta Pesona Desa telah merancang secara detail bentuk pengembangan kawasan desa wisata ‘Pesona Dewi Mangrove’ yang akan terbagi dalam tiga kawasan, yaitu, kawasan observasi mangrove, kawasan destinasi wisata mangrove, dan kawasan sentra hasil laut.
“Dalam pengembangan kawasan wisata mangrove, direncanakan akan ada Dermaga Sandar A yaitu dermaga sandar perahu wisata ke lokasi mangrove,” ucap Ahmad.
Kemudian didalam kawasan hutan mangrove, akan dibuat jalur track atau pedestarian untuk wisatawan dalam berjalan kaki yang menghubungkan Dermaga Sandar A ke Dermaga Sandar D.
Sedangkan untuk Dermaga D, terdiri dari 5 dermaga dengan tujuan berbeda, diantaranya ke area untuk memancing, rekreasi penggunaan speedboat, banana boat, rekreasi renang, dan sandar perahu dengan tujuan ke arah laut.
“Kami akan menyediakan bungalau yang dibangunan khusus bagi para wisatawan untuk menginap di kawasan wisata mangrove,” kata Ahmad.
Dua dusun yang membentang di pesisir dan pantai Desa Muarabaru yaitu, dusun Krajan dan dusun praubosok. Disana terdapat tempat pelelangan ikan, kawasan sentra pengolahan hasil laut, dan kawasan tambak garam dan ikan.
Kasawan mangrove (Siska Purnama Dewi/mediusnews)
“Potensi-potensi itu bisa dijadikan kawasan sentra oleh-oleh. Sampai hari ini, kami sudah berhasil menanam mangrove jenis bakau di pesisir dan di bantaran sungai sekitar 3,6 kilometer, ini hasil karya dan kerja keras kita semua,” tutur Ahmad.
“Setiap aktivitas yang dilakukan di bantaran atau tanggul sungai akan menimbulkan riak yang bisa mengikis tanah. Dengan menanam mangrove, bisa menahan kikisan itu,” lanjut Ahmad.
Nanti wisatawan nya menggunakan perahu milik masyarakat atau nelayan disini. Wisatawan nanti akan diajak ke tengah laut, ada lepas pantai Pertamina. Disana ada ratusan alat tangkap ikan namanya sero.
Selain itu, disini juga terdapat kawasan tambak ikan dan udang.Disana juga ada tambak budidaya ikan, udang, dan garam. Terdapat lahan pertanian lebih kurang 600 hektar. Masyarakat disini sebagian besar berprofesi sebagai buruh tani, petani dan nelayan.
Menurut kami, idealnya dalam waktu lima tahun setelah penanaman. Karena pertumbuhan mangrove ini kan berproses, yang dimana tahun pertama, dia akan lebih menguatkan akarnya terlebih dahulu. Saya yakin kalau kita pelihara, pasti akan kuat.
Namun, misi penting dari Cipta Pesona Desa adalah mewujudkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan hidup demi meningkatkan kesejahteraan bersama, khususnya warga sekitar.
“Kami bekerjasama dengan semua pihak yang berkomitmen mewujudkan lingkungan yang lebih baik dimasa yang akan datang dengan melakukan pengembangan potensi dengan berbagai sumber daya yang ada untuk kesejahteraan masyarakat,” tutur Ahmad. ***